CINCIN KEHIDUPAN

        Di jaman ini siapa yang tidak tahu cincin, baik yang terbuat dari hanya sekedar cincin besi bahkan sampai terbuat dari lapisan emas, deretan payung berjejer menghiasi pinggir jalanan provinsi bak jamur di musim hujan yang tumbuh secara sporadis

            Namun kali ini kita bukan membahas cincin besi maupun emas namun sebuah panganan khas di daerah Barabai yang tepat berada di Desa Muara Rintis yaitu cincin satu, setiap daerah memiliki ciri khas dalam membuat kue terutama kue cincin untuk daerah lain sepertu amuntai mempunyai pola cincin dengan empat (4) lobang pada cincinnya. Semua berawal sebuah percobaan membuat panganan khas tersebut dari sebuah resep sederhana yang terbuat dari campuran tepung beras yang dipabrik menjadi tepung yang kemudian diolah dan dicampur dengan gula merah serta bahan lainya yang menjadi rahasia bagi penjual.
            Sebuah peluang baru pun tercipta usaha kreatif yang berbasis usaha mikro kecil dan menengah, lalu lintas kendaraan yang dari dan ke Hulu Sungai (Sebutan untuk daerah yang berada cukup  jauh dari ibukota provinsi Kalimantan Selatan) singgah untuk membeli makanan khas tersebut. Apalagi dengan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp. 5.000 untuk satu bungkus plastik mika kecil dan Rp. 10.000 untuk bungkus besar. Harga cukup terjangkau memang namun “Bisa Menambah Pengasilan”  
            Disitu sebuah perusahaan air mineral tidak tinggal  diam mereka melakukan sebuah kerjasama kecil yang dimana penjual kue cincin hanya perlu menjualkan produk air mineral mereka daari itu penjual diberikan sebuah spanduk sederhana agar memikat pembeli. Sungguh sebuah kerjasama biasa yang sangat bermanfaat bagi keduanya

            Kiranya mungkin sebuah usaha mikro ini bisa menjadi inspirasi bagi kita yang dimana hasil lumayan, karna dari usaha mikrolah negara ini akan bangkit dan maju

Komentar

Postingan Populer